Eksistensi Foodgram Sebagai Promotor Utama Kuliner Yogyakarta dalam Dokumenter "Foodfluencer" dengan Pendekatan Expository

Karya tugas akhir penyutradaraan dokumenter “Foodfluencer” mengangkat mengenai seberapa besar eksistensi dan pengaruh foodgram sebagai promotor bagi perkembangan kuliner Yogyakarta. Foodgram merupakan sebuah profesi dimana seseorang yang memiliki akun instagram dengan banyak followers melakukan promosi yang disertai ulasan terhadap suatu brand, produk atau tempat kuliner. Meskipun mayoritas masyarakat sering menggunakan review foodgram dalam kesehariannya, namun sebagian besar mereka belum mengetahui eksistensi foodgram dan cara kerja foodgram yang sebenarnya. Film ini dibuat menggunakan pendekatan expository sebagai kemasan untuk menampilkan eksistensi foodgram sebagai promotor kuliner dari sudut pandang narasumber. Selain itu, pendekatan expository juga dapat merangkai sebuah fakta dengan runtut, melalui subjektivitas sutradara, sehingga penonton menjadi percaya sebab kekuatan pendekatan expository adalah pada susunan narasi yang mampu mempersuasi penonton untuk mempercayai sebuah fakta. Pendekatan expository juga dirasa tepat karena topik yang diangkat membicarakan eksistensi yakni sebuah penilaian dan apresiasi langsung terhadap objek sehingga dapat mengemukakan pendapat secara subjektiv dan langsung kepada penonton. Berdasarkan hasil karya yang telah diwujudkan dapat disimpulkan bahwa film ini diharap mampu memberikan pandangan baru dan pendokumentasian terkait cara kerja, fungsi, dan peranan foodgram terhadap kuliner di Kota Yogyakarta dan kelak bisa menjadi sumber data dalam hal teknologi, ekonomi maupun bidang ilmu lainnya yang ingin mengetahui peran foodgram untuk tujuan edukasi. Kata kunci : Film dokumenter, Foodgram, Kota Yogyakarta, eksistensi, promotor, pendekatan expositor